Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

GUBERNUR JABAR: PETUGAS HAJI PERLU DITAMBAH

Written By Unknown on Senin, 11 Agustus 2014 | 22.58

Catatan Edy Supriatna - Bekasi, 12/8 (Antara) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan, dari pengalaman penyelenggaraan ibadah haji tahun-tahun sebelumnya ternyata petugas haji di lapangan terasa kurang, khususnya untuk pelayanan bimbingan haji di sejumlah kelompok terbang (Kloter).

           Penyelenggaraan haji itu berat, kata Heryawan di atas podium ketika memberi sambutan seusai pelantikan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Jakarta-Bekasi, di Asrama Haji Bekasi, Selasa.

           Apa lagi pelayanan itu menyangkut tamu Allah. "Saya punya pengalaman ketika berada di kloter, beberapa waktu lalu," katanya.

         Dalam acara tersebut hadir Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Sekjen Kemenag Nur Syam, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Abdul Djamil, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenag Zubaidi, Kanwil Kemenag Jabar Buchari dan sejumlah pejabat lainnya.

        Pada acara tersebut juga dilakukan uji coba (meal test) makanan selama di penerbangan haji dan penyerahan aset berupa tanah Asrama Haji Bekasi dari Pemda Provinsi Jawa Barat kepada Ditjen PHU.    
  Terkait dengan penyerahan aset tersebut, Menag Lukman Hakim memberi apresiasi dan terima kasih kepada Pemrov Jawa Barat.

           Ia menyatakan, calon jemaah haji selama dalam perjalanan harus disiapkan dengan baik. Mulai dari asrama haji hingga sampai ke Tanah Suci. Harus diupayakan agar jemaah haji tidak merasa kelelahan dalam perjalanan.

          "Saya melihat, petugas terasa kurang. Namun ketika sampai di Tanah Suci, Alhamdullilah, ada petugas. Khususnya dari kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH). Jadi, petugas yang baru datang merasa terbantu," ia menjelaskan.

         Karena itu, ia minta, petugas dari KBIH hendaknya ke depan lebih diberdayakan. Koordinasi dengan petugas PPIH harus dimaksimalkan. Sehingga layanan kepada jemaah akan terasa maksimal.

         Jemaah haji dari Jawa Barat, ia melanjutkan, adalah 20 persen dari keseluruhan jemaah haji secara nasional. Jika yang 20 persen itu dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik, baik dari sisi manasik maupun ketertiban lainnya, maka tidak mustahil akan dapat menjadi percontohan bagi jemaah haji dari provinsi lainnya.
    
Penyerahan aset

    Terkait dengan penyerahan aset berupa tahan di Asrama Haji Bekasi, yang dilaksakana pada Selasa siang itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan, di beberapa kabupaten memang kadang muncul persoalan. Bahkan muncul nilai atau harga yang diserahkan.

         Namun terkait dengan itu, ia menyatakan, dirinya tak sampai berfikir sejauh itu. Yang diserahkan aset ini adalah kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jadi, ini aset NKRI. Tidan ada masalah.

         Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan gembira bahwa aset tersebut kini sudah diserahkan. Kendala di Kemenag selama ini, kenapa belum pernah mendapat predikat Wajat Tanpa Pengecualian (WTP), adalah terkait dengan aset. Selalu saja disertai catatan dengan penjelasan paragraf.

          "Kita bersyukur, ada Gubernur Jawa Barat yang mengerti tentang agama," kata Lukman Hakim yang disambut tepuk tangan hadirin.

           Untuk itu, Lukman menyatakan terima kasih. Bertahun-tahun Kemenag meminta agar aset tersebut dapat diserahkan kepada Kemenag. Hari ini, Gubernur Jawa Barat, akan tercatat dalam sejarah bahwa dengan kebijakannya telah menyerahkan aset untuk dijaga dengan baik.


0 komentar:

Posting Komentar