Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Prof. H. Abdurrahman Masud, Ph.D dan Revolusi Mental

Written By Unknown on Rabu, 08 Oktober 2014 | 21.10


Catatan Edy Supriatna - Tampilan selalu rapi dan sederhana. Cara berpakaiannya pun serasi dan necis tanpa berlebihan. Di hadapan publik, ia dikesankan tak banyak bicara. Kendati demikian ia mudah melempar senyum kepada siapa saja yang menyapa. Ramah, santun dan bisa mengambil posisi di lingkungan strata sosial atas dan bawah, menjadi ciri tersendiri baginya. Itu disebabkan ia memiliki pemahaman agama dan pendidikan yang tinggi, sehingga mudah bergaul. Bukan hanya di lingkungan "lokal" seperti rekan sekantor, tetapi juga untuk wilayah berkelas internasional. Terlebih, untuk lingkungan akademis.

Dia adalah Prof. H. Abdurrahman Masud, Ph.D. (lahir Kudus 16 April 1960, NIP 196004161989031005), pemilik Rekening: Mandiri, 103-00-0582644-7. Ia merupakan alumnus Madrasah Aliyah Qudsiyah Kudus 1980, dan alumni Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta 1987.  memperoleh gelar Doctor of Philosophy (Ph.D.) di UCLA (The University of California Los Angeles), USA, pada bulan Maret 1997, pernah menjadi dosen tetap Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,  direktur dan dosen  pada program Pascasarjana IAIN Walisongo, UNISMA, Sunan Kalijaga Jogjakarta,  Magister Studi Islam (S2) UII Jogjakarta dan Unisma, serta pada program Magister Managemen (MM) dan Magister Sains Akutansi Universitas Diponegoro Semarang, (UNDIP).

Selain itu dia pun pernah menjadi penulis dan mantan konsultan BEP-ADB (Basic Educational Project, Asian Development Bank) Jateng Tahun 2000-2001, pimpinan redaksi journal internasional, Ihya ` Ulum al-Din sejak terbit pertama ‘99 sampai 2001, serta wakil ketua DRD (Dewan Riset Daerah) Jateng,  2001-2002 memperoleh kesempatan penelitian posdoct di beberapa perguruan tinggi AS dengan biasiswa Fulbright, dan 2004 mengajar dua bulan sebagai visiting scholar di Universitas Salve Regina University, New Port Rhode Island, AS. Pernah menjadi anggota inti KPID (Komisi Penyiaran Indonesia Daerah) Jateng sampai 2006 dan rektor UNSIQ (Universitas Sain al-Quran) Jateng,  jabatan terakhir kini sejak Oktober 2012 adalah Kapuslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan, kementerian Agama Pusat RI.

Sebelumnya sejak Desember 2007 adalah kepala Pusat Litbang Kehidupan Keagamaan Kementerian Agama RI Pusat, yang sebelumnya lagi menjadi direktur Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama RI Pusat 2006. Meskipun dalam kesibukan amanah  jabatannya di Jakarta, sampai sekarang penulis masih aktif membimbing disertasi di berbagai perguruan tinggi termasuk UIN Jogja, UIN Jakarta, dan beberapa IAIN serta UNSIQ. 

Kepada penulis, Mas'ud pernah bertutur tentang pentingnya pendidikan karakter. Kebetulan sekali saat - medio September 2014 - tengah ramai dibicarakan tentang revolusi mental, yang kemudian merupakan program Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi). Ia pun berkomentar bahwa program tersebut penting dan harus dapat dilaksanakan sebaik mungkin. "Revolusi mental itu perlu dan semua pihak perlu memberikan dukungan. Dukungan tersebut bisa dilakukan dengan cara membangun sistem berkelanjutan untuk membangun sumber daya manusia (SDM) berkualitas," katanya, ketika ditemui di ruang kerjanya.

Revolusi Mental merupakan salah satu ikhtiar Presiden terpilih Jokowi dalam memajukan kualitas manusia lewat pendidikan. Kemajuan pendidikan itu dapat dilihat dari pembentukan karakter. Untuk hal ini, Mas'ud pun berharap agar program tersebut dapat mendapat dukungan luas dan diperkaya lagi sehingga implementasinya di tengah masyarakat dapat membuahkan manfaat besar.

Banyak yang melihat bahwa pendidikan itu hanya sebatas pintar secara akademik, padahal pembentukan karakter yang baik juga sama pentingnya demi mendapatkan manusia Indonesia yang kualitasnya lebih baik untuk meneruskan estafet kepemimpinan di masa depan.

Menurut lulusan Doktor dari The University of California Los Angeles, USA, warga kota Jakarta dikenal tidak tertib. Tapi jika satu jam saja pindah ke luar negeri, misalkan ke Singapura, bisa mengindahkan segala aturan yang ada di negeri "Singa" tersebut.

Jika warga Indonesia berada di Singapura, misal melihat larangan berupa tidak boleh meludah sembarangan, buang sampah seenaknya, parkir kendaraan tak boleh sembarangan, maka aturan-aturan itu pasti diindahkan.

"Negeri yang banyak aturannya itu dipatuhi oleh warga Indonesia yang ada di negeri itu," katanya.

Singapura, sebagai negara tetangga terdekat itu banyak menerapkan aturan untuk warga kotanya. Hal itu bisa dijadikan contoh. Mengapa manusia Indonesia tidak bisa tertib tetapi ketika berada di negeri orang lain bisa mematuhinya.

Menurut dia, hal itu terkait dengan sistem yang berlaku di negeri bersangkutan. "Singapura adalah negeri penuh dengan aturan," katanya.

Terkait dengan pendidikan karakter, secara akademis ia menjelaskan bahwa karakter adalah nilai-nilai yang khas-baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap lingkungan) yang terpateri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku.

Karakter secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah hati, olah raga, serta olah rasa dan karsa seseorang atau sekelompok orang. Karakter merupakan ciri khas seseorang atau sekelompok orang yang mengandung nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan.

Karakter bangsa adalah kualitas perilaku kolektif kebangsaan yang khas-baik yang tecermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara sebagai hasil olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, serta olah raga seseorang atau sekelompok orang. Karakter bangsa Indonesia akan menentukan perilaku kolektif kebangsaan Indonesia yang khas-baik yang tecermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara Indonesia yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila, norma UUD 1945, keberagaman dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen terhadap NKRI.


Prof. H. Abdurrahman Masud, dalam dunia akademis telah melahirkan karya berupa tulisan yang dimuat dalam Jurnal antara lain : “Etika Profesional dan Ruh Agama di Awal Millenium”, Abd. Rachman Mas’ud, Dialog - Jurnal Penelitian dan Kajian Keagamaan, Juli 2009, hal 69 – 73.“Menyikapi Keberadaan Aliran Sempalan”, Abd. Rachman Mas’ud, Dialog - Jurnal Penelitian dan Kajian Keagamaan, Nopember 2009, hal 16 – 24.Nahdlatul Ulama and Muhammadiyah Two of Indonesia’s Muslim Giants: Tension Within Intimacy (Harmony), Abd. Rachman Mas’ud, Harmoni – Jurnal Multikultural & multireligius, April – Juni 2010, hal 9 – 20.Islam dan Dialog Peradaban, Republika 2012, Pesantren’ and radicalization, Jakarta Post,  17 May 2013 Suni-Islam Indonesia, Republika, 8 Oktober 2013.

Di bidang Penelitian, pernah masuk sebagai tim Penilai Penelitian Kompetitif Kehidupan Keagamaan Tahun Anggaran 2009.
Pembimbing Kegiatan Peningkatan Peneliti Muda Tahun 2009. Ketua Tim Penilai Penelitian Kompetetitif kehidupan Keagamaan Tahun Anggaran 2010. Pembimbing Kegiatan Peningkatan Peneliti Muda Tahun 2010.

Sedangkan dalam kegiatan akademi lainnya pernah sebagai pengajar pada Pasca Sarjana IAIN Cirebon sejak 2008 – 2011.


Pasca Sarjana IAIN Lampung sejak tahun 2009 – 2012. Pasca Sarjana Universitas Sains dan Al-Qur’an Wonosobo Jawa Tengah sejak Tahun 2008 - Sekarang. Masih banyak kegiatan lainnya sebagai pembimbing disertasi dan sejumlah tulisan yang telah dibukukan.

4 komentar:

Unknown mengatakan...

saya sedang skripsi buku Prof. abdurrahman bisa minta alamat email beliau mas...

Unknown mengatakan...

"Hi!..
Greetings everyone, my name Angel of Jakarta. during my
visiting this website, I found a lot of useful articles, which indeed I was looking earlier. Thanks admin, and everything."
Ejurnalism

Munifah mengatakan...

Last Semester, saya berkesempatan diajar oleh beliau prof Abdurrahman Mas'ud.
Inspired sekali.
Semoga beliau panjang umur,spread manfaat untuk semua orang.

NURUL KAMILATI mengatakan...

Saya adalah widyaiswara yg bekerjasama di lembaga yg Prof. Abdurrahman Mas'ud pimpin. Beliau sangat menginspirasi dan memotivasi

Posting Komentar