Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

SEMARAK HAJI DAN PERNIK KESIAPANNYA

Written By Unknown on Senin, 01 September 2014 | 21.02

Catatan Edy Supriatna-Jakarta, 30/8 (Antara) - Melalui Keputusan Menteri Agama (KMA) No 64 Tahun 2014 tentang Penetapan Kuota Haji 1435 H/2014 M terungkap jumlah haji Indonesia sebanyak 168.800 orang yang terdiri atas kuota haji regular sebanyak 155.200 orang dan kuota haji khusus 13.600 orang.

KMA itu juga merinci penetapan kuota haji regular terdiri atas kuota jamaah haji provinsi sebanyak 154.049 orang dan kuota petugas haji daerah sebanyak 1.151 orang. Sedangkan kuota haji khusus terdiri atas 12.899 jamaah haji khusus dan 701 untuk petugas haji khusus.

           Dapat dibayangkan jika seorang pergi haji dan kemudian masuk asrama yang mengantar satu atau dua bus (satu bus 50 penumpang), kemacetan jalan raya dan masuk wilayah asrama haji bakal tak dapat dihindari. Asrama haji juga berubah, selain sebagai penampungan jemaah untuk sementara tapi juga menjadi pusat kegiatan para pedagang.

           Kemacetan pemberangkatan, termasuk ketika jemaah haji kembali ke Tanah Air, menjadi rutinitas tahunan. Yang pergi haji seorang, tapi rombongan dari yang menunaikan ibadah haji itu demikian banyak. Keadaan itu bukan saja terjadi di Jakarta, juga beberapa daerah lain seperti Makasar, Lombok, Aceh, Banjarmasin, Balikpapan, Batam, Medan, Padang, Palembang, Solo, Surabaya. dan Jakarta.

           Kebanyakan pengantar berangkat haji terdiri atas para ibu. Mereka mengenakan kain, berkerudung. Ada yang tampil "keren", bergaya dan berkaca mata hitam. Tapi ada di antara mereka mengenakan sandal jepit, sisik tembakau menyirih masih menempel di bibir.

          Sementara kelompok lelaki banyak di antaranya mengenakan kopiah putih dan hitam lusuh, mengenakan baju lusuh dan tak ketinggalan beralas kaki lusuh pula. Ada pula mengenakan celana ngantung dengan tampilan seperti seorang ustadz berjenggot brewok. Mereka itu adalah para pengantar calon jemaah haji yang segera bertolak ke Tanah Suci. Penampilan mereka, terlihat bersahaja dan ikut mengantar dengan rasa ikhlas.

           Seperti pada musim haji tahun sebelumnya, banyak calon jemaah haji masuk ke asrama haji tersebut untuk menjalani pengecekan dokumen, kesehatan dan hal lainnya.  

      Umumnya para pengantar jemaah haji ini berasal dari kelompok pengajian daerah masing-masing. Di Jakarta, meski sudah memperoleh predikat sebagai kota metropolitan, akan terasa "paradoks" jika menyaksikan pemandangan para pengantar haji. Para pengantar berasal dari berbagai strata sosial, namun mereka merasa yakin bahwa mengantar dan mendoakan orang berangkat haji bakal menuai pahala besar.  
      Pemandangan ini akan kembali terlihat saat kepulangan jemaah haji usai Idul Adha. Penyambutan pemulangan jemaah haji, termasuk di berbagai daerah, tentu bakal ramai pula. Di kawasan pinggiran Jakarta biasanya ditandai membakar petasan.

    
Pondokan

           Dari sisi kesiapan pondokan untuk musim haji  tahun 1435H/2014M,  Kementerian Agama menyiapkan sekelas hotel. Sekarang Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menggunakan istilah hotel, bukan pemondokan. Sebab, hampir semuanya bintang 3 ke atas dan semua dilengkapi Mushalla.   
        Hotel calon jamaah haji Indonesia lebih nyaman dengan pelayanan lebih bagus juga.

        "Pintu masuknya menggunakan kartu, kamar dilengkapi tv, kulkas, mesin cuci, dan fasilitas dapur. Bahkan di daerah Jarwal ada yang sekelas bintang 5. Sekarang betul-betul menengah ke atas. Untuk memberikan rasa keadilan, penempatan jamaah haji Indonesia menggunakan sistem qur'ah (undian).

       "Agar lebih adil. kita melakukan sistem qur'ah".

             Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Sri Ilham Lubis mengatakan bahwa standar perumahan jamaah haji tahun ini meningkat, dari apartemen ke hotel. Namun demikian, Sri Ilham menegaskan perlunya antisipasi dan sosialisasi kepada calon jamaah haji Indonesia.

       "Perubahan profil akomodasi ini perlu sosialisasi kepada jamaah haji, khususnya bagi yang belum pernah keluar negeri atau belum pernah tinggal di hotel," tegas Sri Ilham.

            Menurut Sri Ilham, standar pokok hotel calon jamaah haji Indonesia mencakup luas lobi yang tidak kurang dari 50 m persegi, kapasitas lift memadai, ada tempat jemuran, dapur, ruang makan, dan tempat shalat.

        "Kita juga meminta kepada pemilik rumah untuk menyiapkan fasilitas kafeteria," tambahnya.

           Sri Ilham menambahkan bahwa penempatan jamaah laki-laki dan perempuan pada penyelenggaraan haji tahun ini akan dipisah. Peraturan ini berlaku baik untuk jamaah maupun petugas, termasuk suami-istri. Berbeda dengan sebelumnya, pada penyelenggaran haji 1435H ini, setiap mushalla hotel akan dimakmurkan dengan beragam kegiatan pengajian.

     
Jarak hotel

      Sri Ilham Lubis menjelaskan bahwa seiring perluasan Masjidil Haram dan pembongkaran beberapa bangunan di sekitarnya, maka jumlah hotel dengan kualitas yang bagus dan dekat dengan Masjidil Haram semakin sedikit.

       "Beberapa hotel yang dekat bangunannya dengan Haram kurang bagus dan kadang malah dikeluhkan oleh jamaah," terangnya.

           Untuk tahun 1435H, jarak hotel calon jamaah haji Indonesia yang terjauh dari Masjidil Haram adalah empat km. Sri Ilham memastikan adanya fasilitas transportasi.

        "Kalau tahun lalu yang diberikan fasilitas transportasi adalah pemondokan yang jaraknya dari Masjidil Haram di atas dua km, tahun ini yang berjarak dua km pun diberi layanan transportasi," katanya.

           "Sebanyak 80 persen calon jamaah haji kita menempati hotel dengan jarak 2 km ke atas dan semuanya akan diberi layanan transportasi," imbuhnya. Namun, Sri Ilham menambahkan bahwa ada juga pemondokan yang dekat, dan berjarak sekitar 600 m dari Masjidil Haram.

            Terkait pondokan itu, Irjen Kemenag M Jasin menjelaskan, tim perumahan haji Kemenag berhasil memangkas biaya-biaya pondokan. Biaya pemondokan haji di Mekkah berhasil dipangkas. Diperoleh penghematan mencapai Rp93 miliar.

            Soal efisiensi penyewaan pemondokan/hotel di Mekkah, Jasin mengatakan, dapat dihitung dari harga dibawah pagu ada 93 rumah, dari total 115 rumah dengan jumlah kapasitas (110.546) efisiensi sebesar SAR 64.642.810.

          Harga diatas pagu ada 20 rumah, jumlah kapasitas 47.118, lebih mahal sebesar SAR 33.245.010. Jadi untuk penyewaan hotel dan pemondokan di Mekkah terdapat efisiensi sebesar SAR 31.397.800 atau Rp.97.333,180,000 miliar untuk total kapasitas 159.056, kata mantan petinggi KPK itu.  

Penerbangan

      PT Garuda Indonesia Tbk. dan Saudi Arabian Airline ditunjuk sebagai maskapai yang memenuhi syarat untuk pelaksanaan angkutan udara haji di  Indonesia.

          Di tahun 2014 ini, Garuda Indonesia akan mengangkut jemaah haji dengan jumlah lebih dari 80.000 orang yang berasal dari Aceh, Medan, Padang, Palembang, Jakarta, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makasar dan Lombok.

          Sedangkan Saudi Arabian Airlines mengangkut lebih dari 70.000 jemaah asal Batam, Jakarta, dan Surabaya. Masa operasional penerbangan haji yakni selama 28 hari dari fase pemberangkatan sampai pemulangan dimana pada tahun sebelumnya selama 30 hari. Jemaah haji akan diberangkatkan melalui 12 embarkasi dan debarkasi Haji dalam 371 kloter.

          Dalam penerbangan tahun ini Garuda akan mengoperasikan 11 pesawat yang terdiri atas enam pesawat A33-300 dengan kapasitas 375 tempat duduk, empat pesawat B-747 dengan kapasitas 455 tempat duduk dan B-777 degan kapasitas 440 tempat duduk. Proses tender pesawat dilaksanakan secara terbuka, transparan, dan diumumkan di media nasional juga internasional.

           Berdasarkan kalender Arab Saudi pemberangkatan kloter pertama dari Tanah Air dilakukan tanggal 1 September 2014 dengan closing date 28 September 2014. Setelah wukuf, pemulangan kloter pertama dimulai 9 Oktober hingga 5 November.  

Seriusi haji
      
     Penyelenggaraan ibadah haji tahun ini bakal mendapat perhatian serius dari publik. Pasalnya, Kementerian Agama baru saja didera persoalan korupsi, - yang menyebabkan Menag Suryadharma Ali ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, - publik ingin melihat sejauh mana kemampuan penyelenggaraan tahun ini. Utamanya dari sisi transparansi dan kemampuan pelayanan haji.

        Karena itu, Forum Pemimpin Redaksi (Pemred) melalui ketuanya Nurjaman Mochtar (SCTV/Indosiar) jauh hari mengingatkan kepada Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin untuk fokus memberi perhatian kepada penyelenggaraan ibadah haji 1435 H/2014 M.  

     "Pelayanan haji harus diperbaiki dan lebih baik. Pak Lukman harus fokus," kata Nurjaman ketika diberi kesempatan memberi sambutan usai Bincang dan Buka Puasa Bersama Menteri Agama di  Komplek Perumahan Menteri Widya Candra Jakarta, Senin (14/07).   

     Terkait masukan Forum Pemred, Menag mengaku akan berupaya semaksimal mungkin melakukan pembenahan agar pelaksanaan haji 1435H/2014M bisa berjalan dengan baik dan lancar. Berbagai persiapan terus dilakukan, mengingat penerbangan kloter pertama dijadwalkan akan dilakukan pada 1 September mendatang.   

     Diakui Menag bahwa tugas di penghujung kabinet Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang akan berakhir dalam beberapa bulan ke depan tergolong sulit. Namun, Menag yakin dengan sisa waktu sedikit ke depan dapat memberi warna tersendiri bagi kementerian tersebut. Khususnya dalam pelayanan ibadah haji, baik dari sisi pondokan, transportasi, pelayanan katering di Mekkah, Madinah dan Armina (Arafah dan Mina) dalam musim haji tahun ini.

         Pernik kesiapan haji kini sudah dibahas dengan seluruh pemangku kepentingan, misal dari sisi kesehatan terkait ancaman virus ebola, kelengkapan dokumen jemaah haji: paspor, visa dan buku riwayat kesehatan jemaah. Dari sisi manasik, Kementerian Agama berharap kelompok bimbingan ibadah haji atau KBIH terus melakukan pembinaan selama berada di Tanah Suci.   

0 komentar:

Posting Komentar