Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Dirjen Buddha : Umat Diharapkan Jadi Teladan

Written By Unknown on Rabu, 04 Juni 2014 | 23.55



Catatan Edy Supriatna - Umat Buddha diharapkan menjadi teladan bagi masyarakat dan menjadi bagian integral dari komponen bangsa yang arif dan bijaksana sebagaimana diajarkan Buddha Gautama, kata Dirjen Bimas Buddha A. Joko Wuryanto menyambut perayaan Waisak ke 2557 BE pada 25 Mei 2013.

Dirjen Bimas Buddha mengatakan, misi Buddha adalah membangun satu jalan menuju kesempurnaan spiritual, hingga tercapainya pencerahan penuh Nibbana, kebebasan dari penderitaan.

"Dengan mendalami satu ajaran yang memperkenalkan kapasitas kita untuk mencapai kesempurnaan spiritual yang tetap menghargai intelegensia dan otonomi umat manusia. Pendekatannya bersifat psikologis, tidak dogmatik, pragmatik, dan terbuka terhadap investigasi. Beliau menekankan usaha sendiri, penegakan moral, tergantung pribadi dan beliau mengumumkan pesannya secara universal, menyatakan bahwa potensi untuk perkembangan spiritual dan bahkan untuk pencerahan tertinggi dapat dicapai oleh siapa saja yang melakukan usaha-usaha yang tepat," kata Joko.

Ia menjelaskan, Hari Raya Waisak memperingati tiga peristiwa agung yang terjadi pada saat purnamasidi di bulan Waisak.

Peristiwa agung Pertama, kelahiran Pangeran Sidhatha Gautama pada Tahun 623 SM, di Taman Lumbini, India Utara; peristiwa agung kedua pencerahan ke-Buddha-an Pertapa Sidhatha Gautama pada tahun 588 SM. di Bodhgaya; dan peristiwa agung ketiga Parinibbana atau mangkatnya Buddha Gotama pada tahun 543 SM di Kusinara.

Untuk itu, ia mengajak umat Buddha untuk mengagungkan tiga peristiwa agung ini sebagai sebuah momentum dengan cara memahami, menerapkan, dan menghayati kebenaran Dhamma ajaran Buddha dengan menumbuhkembangkan semangat mawas diri dan disiplin sila dalam kehidupan sehari-hari sehingga tercapainya hidup harmonis.

"Dalam nasihat-nya yang terakhir, Buddha menyatakan agar kita berjuang dengan sungguh-sungguh, sadar dan waspada untuk mencapai kebebasan," ia menjelaskan.

Aajaran Buddha sedemikian jelas dan relevan pada berbagai masa dengan gagasan-gagasan dan nilai-nilai yang dinamis. Tujuan ajaran Buddha adalah untuk mencapai kesempurnaan spiritual hingga tercapainya pencerahan penuh Nibhana. Sila sebagai landasan bagi tercapainya pencerahan dengan mempraktekkan Jalan Mulia Beruas Delapan, dengan demikian kebahagiaan akan diperoleh.

"Dikehidupan ini dia bahagia, di kehidupan berikutnya dia bahagia; Seseorang yang melakukan perbuatan baik, kebahagiaan hidup menyertainya. Dia berbahagia dan sungguh berbahagia ketika dia melihat dari kemurnian dari tindakannya, kata Joko lagi.

Untuk itu Dirjen Bimas Buddha Joko Wuryanto berharap Umat Buddha mampu memiliki pengetahuan dan pemahaman yang benar terhadap persoalan hidup kemasyarakatan dan kenegaraan sehingga dapat menghindarkan diri dari segala perbuatan yang tercela dengan menjalankan," Sila sesuai dengan kewajibanya masing-masing dan merealisasi Jalan Mulia Berunsur Delapan yaitu: Pengertian Benar, Pikiran Benar, Ucapan Benar, Perbuatan Benar, Mata Pencaharian Benar, Usaha Benar, Perhatian Benar, dan Konsentrasi Benar. Buddha menyatakan "Dengan usaha yang tekun, semangat, disiplin dan pengendalian diri, hendaknya orang bijaksana membuat pulau bagi dirinya sendiri yang tak dapat ditenggelamkan oleh banjir". 

0 komentar:

Posting Komentar